personal, Running

[REVIEW]: AONIJIE CALF SLEEVE COMPRESSION – SIZE S (Bahasa Indonesia)

 

20170816135753_49458
source: Aonijie

Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakaatuh,

Para tukang lari mana suaranyaaaaah~

Yang merasa kedua tungkai kaki gampang rewel akibat hobi menjajal jalanan, mari merapat.

Semua ini berasal dari saya yang kian kegandrungan kegiatan outdoor lari, baik di trackfield atau pun jalanan (road) sejak pertengahan 2017. Dan sepertinya badan saya sempat terkejut dari transisi 50K per bulan menuju angka 80K. Porsi yang kian intens mulai dari menu rutin yang disediakan aplikasi Nike+ untuk menambah performa lari berupa: tempo run, interval run, dan long run. Meskipun memang ‘mendobrak’ kondisi dan kemampuan fisik, tak ayal seharusnya saya lebih berhati-hati lagi.

Cidera yang sering muncul-hilang berawal dari sepanjang tengkuk, pinggang, hingga arah tulang ekor, biasanya di sisi kanan dan bisa berpindah ke kiri. Kemudian muncul lagi cidera baru setelah interval run pertama 4×200 dari sepanjang hamstring hingga pergelangan kaki (yang paling terasa di area betis). Alhamdulillah, setelah mengikuti berbagai tutorial di Youtube untuk mengurangi cidera tersebut, serta menjalani saran dari coach di komunitas lari yang saya ikuti (Fake Runners Depok FTW!), badan saya tidak terlalu rewel lagi. Plus tambahan dari gear yang satu ini.

Saya belum pernah menggunakan running gear apapun. Awalnya saya tertarik untuk mencoba compression tight dari EXPOWER untuk trial kesan pertama penggunaan gear lantaran merek yang lebih mumpuni memiliki harga yang membuat saya cekit-cekit. Macam seperti CWX, Skins, Compressport, dan X2U. Tetapi setelah melewati berbagai bacaan artikel, ulasan produk, dan juga memikirkan budget, akhirnya pilihan jatuh pada calf sleeve compression daripada compression tight itu sendiri.

Dengan kata lain: Takut rugi. Takut rugi banda dan takut tidak cocok secara fisiologis dan mekanis tubuh secara pribadi. Lagipula setelah dipikir (lagi) saya belum menjadi pelari elit. Hanya sekadar mencari kenyamanan dan keamanan selama berlari. Realistis dulu aja lah, tidak perlu langsung splurge sana-sini. Karena ternyata running gear ini dalam beberapa kasus butuh trial and error juga seperti memilih sepatu running yang cocok untuk jenis kaki.

Saya semakin penasaran karena pelari seperti Mas Sage Canaday dan pelari-pelari wanita yang di post akun instagram @runningterritory dan @runningfervor menggunakan calf sleeve ini.

KLAIM

Di website Aonijie tertera deskripsi produk: “The compression leg brace running leg riding off-road sport for men and women basketball calf support sleeve protectors Leggings To accelerate the decomposition of lactic acid can promote blood circu(lation).” [Aonijie Website]

Merek Aonijie ini berasal dari negeri Tiongkok. Bahasa Inggris dari website tersebut agak rancu sekalipun sudah klik pilihan English. Dikarenakan saya tidak bisa Bahasa China jadi berbekal dari tulisan yang saya highlight barusan kurang lebih mendeskripsikan kegunaan utama dari benda ini. Sebagaimana target dari pembuatan compression gear pada umumnya (sock, calf, tight, sleeve) ia mengklaim untuk meningkatkan sirkulasi darah pada area yang di-kompres sehingga produksi asam laktat dari kegiatan olahraga yang dilakukan dapat ‘terpompa keluar’ dari otot-otot yang dilibatkan bergerak.

Continue reading “[REVIEW]: AONIJIE CALF SLEEVE COMPRESSION – SIZE S (Bahasa Indonesia)”

Islam, personal

[JURNAL TENTANG KEKUATAN]: TRUE LOVE

99970032
credit: Pasthika. S (2015)

I have found true love in this emergency, dangerous, time. I have been torn in between, in pieces, out of my flesh and my own mind.

Never thought that I would find a way back. He has been very merciful ever since I could draw my first breath. He has always been near and it was me the one that got away. And I am very much thankful that He, in His infinite kindness, leads me to the right place.

I have found the form of true love. The very essence of it is wonder, kindness, mercy, love, fear, hope, and faith. The very ingredients of a believer.

Everybody must have been on the verge of dying, at least once in their lifetime, including when the grim reaper is knocking on their door. I forgot to turn on the light in this darkest hour but He reached down to me saying, “O child, the believer you are, this is how you should have lived your life. “

This is His will. There is no other way. The only way, the sole answer.

I have been thinking that one thing that had kept me away from expiry was to have that love, fear, and hope. The very ingredients of the believer, the one who holds the true faith, as a person who believes in one God, His messengers, the Holy Qur’an, the angels, the day of Judgment (the reckoning), and the Qada and Qadar.

To tell the truth, I feel ashamed that at such moment, this dark hour, I can actually, evidently, feel His present, the love, the gift. All my life, I have been bestowed in great wonders, with infinite supply of love and mercy. But why would I come to Him covered in blood and guts, salt and tears, begging for an easy walkthrough, as if my life has always been mine all along. Because it was never ever.

I am glad that He never ever abandons me after all this time, the hardest time of my life. I said that I want to find a way back and He showed me how, as simple as tracing down the line of one’s hand. Although for me, it almost feel like on the edge of dying–I’ve never been dying, anyway, so yea.

I wish you, friends, the people, would find a way to your true love, our Creator, our Benefactor, to collect the ingredients as a believer, to gain a closer advance to Him each day. And I pray that He shall lead you in such a path that will make you a true believer as well, it does not really have to be walking down my way, but our life has never been ours anyway.

I am still in the abyss. But I am not alone, never.

When I have this fears aching and clawing my core, then I shall whisper: “I have the Almighty with me. And He’s greater than all of them. “

14/03/2017

Literature, personal

[CERPEN]: THE NOMADS OF THE EAST

paul-almasy-gruppe-von-nomaden-in-einer-oase-sahara-afrika-1343919171_b
credit: Paul Almasy: Gruppe von Nomaden in einer Oase, Sahara, Afrika (1955)

We were the Nomads of the East.

I always thought that Earth was the loneliest place in the universe. The roads we took on, all the trees had gone from their roots to the tiniest twigs, the burning asphalt in the summer, the piercing cold of the water in the river everytime we took a sip, the blazing sun although illuminating thousands of iridescent glows could never lift up the shadows within each of our heart.

Say, I had always been on the edge of my non-existent-wooden chair in regard to know the world before us. And what was beyond us. Since I was born I had wanted to set my feet to every inch of the land, leaving traces of wherever I was. But, then, was not that how were living our lives? Wandering her and there, not belonging anywhere.

Until it was later, I found out that if there should be one single thing my heart so desperately desired to obtain, it was a place called home.

Continue reading “[CERPEN]: THE NOMADS OF THE EAST”

Islam, personal

[MY HIJAB STORY]: 365 DAYS

070716_0537_myhijabstor1
Lokasi: Jawa Barat

Assalamu’alaykum,

Akhirnya saya bisa menyempilkan waktu untuk mengisi laman blog, di liburan yang singkat ini. By the way, Taqaballahu minna wa minkum shiyamana wa shiyamakum, Eid Mubarak 1 Syawal 1437. Semoga Allah mengampuni dosa kita yang telah lampau dan kita mampu meraih kemenangan yang sebenarnya. Allahumma aamiin.

Sedikit intro: mengapa saya bersemangat untuk menulis posting berjudul demikian, well karena seorang teman saya bernama Fathiya mengucapkan selamat atas berhijabnya saya ke yang 365 hari. Not exactly tapi saya mengenakan hijab pertama kali kurang lebih di pertengahan menjelang akhir bulan Ramadhan tahun lalu. Now when I think about it is not only how fast time’s past, that many things have changed, for good.

Continue reading “[MY HIJAB STORY]: 365 DAYS”

Islam, personal

[RESPON]: Selfie Cantik Kekinian, Beneran, ah?

14671148_713285312154691_5562302968993739262_n
Sumber: @yanglagirame (Facebook Page)

Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakaatuh.

[THIS IS A REPOST FROM PREVIOUSLY-PRIVATED BLOG]

Tepat baru saja kemarin (23/11) saya ditunjukkan mengenai selfie yang disebut kekinian dan telah mulai mendarah daging bagi kaum manusia, terutama digandrungi oleh makhluk Venus yang ditulis oleh Agan Satria Baja Hitam di blog beliau (kemarin saya mencoba untuk membuka laman tersebut tetapi dialihkan ke tulisan lain).

fasa

Sebagai seseorang yang memiliki rasa ingin tahu sangat tinggi dan kecenderungan mencari sebuah validasi akan tiap argumen, saya mencari tahu forum yang disebutkan oleh beliau dengan bantuan Mbah Google. Ya, saya ketik keyword apapun itu yang tersebut dalam tulisan tadi.

Mengejutkan. Bahkan pikiran saya yang tidak lugu pun amat terkejut. Dan jijik.

Oke, mungkin saya memang lugu dan naif. Serta bersyukur belum pernah terpapar hal demikian, hingga pencarian yang mengantar ke laman tersebut. Semoga Allah Tabarakallahu Ta’Ala mengampuni saya akan kekhilafan dalam usaha yang tidak tahu benar atau salah.

Continue reading “[RESPON]: Selfie Cantik Kekinian, Beneran, ah?”

Gunung Hutan, personal

[REVIEW]: DEUTER AIRCONTACT 40+10 SL WOMEN SERIES (Bahasa Indonesia)

Deuter Aircontact 40 + 10 SL (In frame: Octika Adinda, Argopuro, East Java)

Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakaatuh,

Libur telah tiba, libur telah tiba! Hore~ hore~ horeeee~~ #inTasyavoice

Simpanlah tas dan bukumu. Lupakan saja skripsimu. Libur telah tiba!

Mau kemana kita? Mari keluarkan peta! Eits—

Sebelum itu, saya akan memberikan ulasan atau review tentang tas yang bisa digunakan untuk membawa barang-barang selama liburanmu. Seri tas ini sebenarnya cukup versatile karena bisa untuk trekking sedang, backpacking, atau pun travelling.

Mungkin kebanyakan sudah familier dengan merek dagang Deuter. Saya akan membahasnya sekilas. Deuter merupakan merek dagang dari Jerman yang memproduksi spesialis gear untuk perjalanan. Awalnya, pada 1989, Hans Deuter menyuplai Bavarian Royal Mail dengan mailbags dan post sacks. Terus berekspansi ke sackcloth, car and horse blanket, tent rental, satchel, backpack, luggage, leather goods, etc. Pada 1920-an hingga 1970, perusahaan menyediakan barang berbagai ekspedisi yang dilakukan oleh negara Jerman. Terus berkembang dengan memproduksi barang kebutuhan outdoor seperti kantung tidur (sleeping bag). Deuter memiliki berbagai nilai yang berusaha dipegang teguh oleh perusahaan, teman-teman bisa mengeceknya di website mereka http://www.deuter.com/DE/en/about-deuter.html.

Produk backpack memiliki beberapa seri: winter, daypack, family & kids, climbing, travel, school, trekking, hiking, dan bike. Untuk produk Deuter Aircontact yang akan saya ulas ini merupakan seri dari tas trekking mereka. Bukan yang terbaru, sekitaran keluaran tahun 2014. Dari website, tas dengan warna Papaya Lava ini sepertinya sudah diskontinu. Warna yang tersedia untuk yang terbaru adalah cranberry-aubergine dan midnight-petrol. Tentunya kalau teman-teman membuka situs mereka untuk melihat spesifikasi tas ini sudah ada beberapa perubahan dan inovasi. Tetapi dari segi fitur, sejauh ini belum ada yang berbeda atau ditambahi/kurangi.

…It’s always hard to change a winning team. But it was time to refine our Aircontact legends. They are still extremely durable, but now come in a more modern, slim look. And they are more comfortable, too, with their new flexible Active Fit shoulder straps and the revised hip wing construction.

Volume: 40 + 10 Litre (Slim Line/Women Series)

Size: 76 x 32 x 24 (H x W x D) cm [NEW: 74 x 26 x 20] cm

Weight: 2.3 kg [NEW: 2350 gr]

Material: Deuter-Duratex 330D Micro Rip Pro 6.6

Harga masih baru barang ini saat itu sekitaran Rp 2,500,000,-. Sekarang mungkin sudah sekian kalinya—belum dua kalinya sih. Kalau mau cek harga dan coba-coba, kunjungi distributor mereka saja. Saran saya sih beli keril macam begini saat SUPER SALE yang biasanya diadakan setahun sekali atau saat Festival Outdoor, potongannya bisa sampai 50%.

Ini barang harganya udah kayak sewa kamar kos saya 3-4 bulan (Kukusan, Depok). Mending ditabung sekalian atau modal nikah.

OVERVIEW

Sekilas, keril ini memiliki dimensi yang mirip dengan Consina Expert Series Nogales 60 L. Serta daya tampung yang hampir sama pula. Hanya saja yang kedua sedikit melebar ke samping dalam desain. Tentu saja dengan fitur yang berbeda. Bisa dibilang jika kalian memiliki budget yang lebih rendah, keril Consina tersebut bisa menjadi alternatif. Ia bisa digunakan oleh pendaki wanita lantaran dimensinya yang tidak terlalu besar serta strap yang lumayan nyaman dan lembut.

Jika kamu ingin berinvestasi dalam pendakian dengan rencana perjalanan dan medan yang lumayan serta memiliki budget, maka saya sarankan untuk memiliki Deuter Aircontact 40 + 10 SL ini. Seri slim line memiliki ukuran terbesar hingga 70+10. Sebanding dengan apa yang bakal kamu dapatkan yaitu kenyamanan yang lebih dan fitur yang lebih.

Keduanya cocok digunakan untuk pendakian gunung dengan medan mudah hingga menengah seperti di kawasan Jawa Barat, Tengah, dan Timur. Juga beberapa di Sumatera dan Bali. Mungkin gunung dengan kondisi dan medan tak terlupakan seperti Raung memerlukan ruang lebih. Tergantung lama perjalanan pula. Jika berencana menempuh perjalanan dengan sistem buka jalur atau bertahan hidup di alam bebas (survival) jelas kamu membutuhkan keril lebih besar.

Yang penting jangan coba-coba membawa keril seperti ini ke Leuser. Titik.

Continue reading “[REVIEW]: DEUTER AIRCONTACT 40+10 SL WOMEN SERIES (Bahasa Indonesia)”